Dampak
Anak Malas Belajar
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat
diperlukan bagi masyarakat Indonesia untuk membentuk karakter anak bangsa yang
baik. Oleh karena itu seluruh masyarakat Indonesia berhak dan wajib mendapatkan
pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003 pasal 1 butir 1 pendidikan 2 adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan dan manusia
merupakan dua hal yang tidak boleh dipisahkan, melalui pendidikan ilmu dan
teknologi dapat dikuasai oleh manusia. Proses pembelajaran adalah pendidikan.
Pendidikan
merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain (Feni, 2014:
13).
Pendidikan
merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau
komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik
material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib,
bentuk manusia maupun masyarakat.
Pendidikan lebih
dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses transfer
ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan
spesialis atau bidangbidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya
lebih bersifat teknis.
Pendidikan
merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan keseimbangan dan
kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat. Penekanan
pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran dan
kepribadian individu atau masyarakat di samping transfer ilmu dan keahlian.
Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara dapat mewariskan nilai-nilai
keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi berikutnya,
sehingga mereka betul-betul siap menyongsong masa depan kehidupan bangsa dan
negara yang lebih cerah.
Pendidikan juga
merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau tujuan tertentu yang
diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai
manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.
Dari data di atas
kita dapat melihat bahwa pendidkan sangatlah penting. Oleh karena itu
pendidikan bagi siswa sangatlah penting apalagi menghadapi dunia yang terus
berkembang.
Guru merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh dalam usaha
meningkatkan mutu pendidikan. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Aktivitas belajar bagi setiap
individu tidak selalu dapat berlangsung secara wajar. Hal ini seringkali
dialami oleh anak atau remaja yang sedang menempuh pendidikan formal.
Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh
banyak faktor:
Menurut Nini Subini (2012: 85)
faktor-faktor yang
memengaruhi belajar antara lain faktor kesehatan, kecerdasan, bakat, minat,
kematangan, motivasi, kelelahan, sikap, perhatian, guru, orang tua, teman, dan
keadaan lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut tidak tidak berperan secara
positif memungkinkan anak akan menolak bahkan menentang untuk belajar. Perilaku
seperti menolak atau enggan belajar sering disebut dengan malas belajar.
Menurut Aziz (2006: 29) malas berbeda dengan lamban.
Anak lamban, masih memiliki kemauan untuk melakukan sesuatu walaupun lama dalam
prosesnya, sedangkan anak malas cenderung menunjukan tidak adanya kemauan. Rasa
malas dalam belajar dapat berupa tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), malas
belajar pelajaran sekolah, menunda-nunda pekerjaan, bahkan tidak mengikuti
pembelajaran dikelas.
Musbikin (2009: 9) mengatakan bahwa malas belajar
timbul dari beberapa sebab, yaitu faktor dari dalam diri (intrinsik) dan faktor
dari luar diri (ekstrinsik). Rasa malas yang timbul dalam diri anak dapat disebabkan
tidak adanya motivasi diri. Selain itu, kelelahan dalam beraktivitas dapat
berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Faktor dari
luar diri anak (ekstrinsik) atau faktor eksternal, disebabkan karena tidak
adanya dukungan dari orangtua, faktor kemiskinan, lingkungan yang tidak nyaman,
dan fasilitas yang tidak mendukung.
Faktor-faktor penyebab malas belajar pada setiap anak
tidak selalu sama. Oleh karena itu, guru maupun orang tua harus mencermati apa
penyebab anak malas belajar sehingga dapat memberikan perlakuan yang
tepat.
Berdasarkan
wawancara yang dilakukan terhadap penyebab anak malas belajar yaitu :
Menurut narasumber
yang saya wawancarai penyebab anak malas belajar yaitu karena tidak adanya
motivasi dari luar dan tidak adanya rasa ingin tahu dari diri sendiri, akibat
dari ini membuat anak menjadi malas belajar. Menurut narasumber solusi yang
dapat dilakukan dari permasalahan ini adalah guru haru melakukan
observasi/pengamatan agar guru mengetahui gaya belajar setiap siswa dan dapat
melakukan modifikasi metode belajar yang menarik sesuai gaya belajar
masing-masing siswa. Dan narasumber berpendapat bahwa dampak yang dialami oleh
siswa yang malas dalam belajar ia akan mengalami kesulitan terhadap materi
tersebut dan tidak ada bekal ketika naik kelas.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab anak malas belajar
2. Peran guru dalam mengatasi anak malas belajar
3. Dampak yang dialami anak yang malas belajar
PEMBAHASAN
1. Penyebab anak
malas belajar
Bagi setiap guru, memiliki siswa yang aktif dan rajin
belajar adalah sebuah kebahagiaan. Guru pintar pasti mengharapkan semua siswa
memiliki kecerdasan baik itu kecerdasan dari segi kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Akan tetapi untuk membentuk siswa yang seperti didambakan
bukanlah hal yang mudah diperlukan komitmen dan usaha keras supaya semua siswa
dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Di dalam kelas yang berisi siswa dengan berbagai jenis
karakter, sering kali ada anak yang menunjukkan rasa enggan untuk belajar.
Orang-orang biasanya akan menyebut siswa seperti ini sebagai siswa yang malas
belajar. Padahal tidak boleh ya langsung menghakimi dan melabeli siswa itu
adalah tidak ingin belajar karena malas. Guru pintar perlu mengidentifikasi
sebab-sebab yang membuat siswa malas belajar sehingga dapat dicarikan cara
untuk mengatasi kemalasan dalam belajar.
Berikut ini adalah beberapa sebab siswa malas belajar:
1.Bosan
Kegiatan belajar yang monoton akan membuat siswa merasa
bosan. Hal ini akan menurunkan motivasinya dan membuat siswa terlihat
ogah-ogahan saat belajar.
2. Cara belajar yang tidak efektif
Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada
yang suka mendengarkan, ada yang suka melihat gambar atau media pembelajaran,
dan ada juga yang suka praktek secara langsung. Jika kegiatan belajar tidak
sesuai dengan karakter siswa, maka tak heran jika mereka akan malas untuk
belajar.
3. Lingkungan yang kurang kondusif
Siswa akan belajar dengan baik jika suasana belajar
kondusif. Lingkungan yang tidak mendukung siswa dalam belajar misalnya berisik,
kotor, sirkulasi udara tidak lancar, dan pencahayaan tidak bagus.
4. Bermasalah dengan teman atau guru
Jika siswa merasa terintimidasi, dilecehkan, tidak
dihargai, atau takut karena bermasalah dengan teman-teman atau bahkan
guru, maka mengurangi gairah siswa dalam belajar.
Ketika Guru Pintar melihat tanda-tanda siswa malas
belajar seperti wajah murung, tegang, cemberut, tidak semangat, atau kurang
konsentrasi, Guru Pintar harus segera mengambil tindakan agar masalah malas
belajar tidak berlarut-larut atau bahkan semakin parah. Yuk, kita cari tahu
cara mengatasinya, Guru Pintar!
2. Peran guru
dalam mengatasi anak malas belajar
Apabila
sudah diketahui penyebab siswa malas belajar, coba Guru Pintar ikuti beberapa
tips mengatasi anak malas belajar berikut ini:
1.
Buat kegiatan belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan
Apabila
siswa belajar dengan perasaan senang atau gembira, maka akan lebih mudah bagi
mereka untuk menyerap materi pelajaran yang diajarkan. Cara mendidik anak yang
malas belajar dengan membentak atau memarahi adalah salah besar. Guru Pintar
juga harus melakukan refleksi apakah kegiatan belajar yang diberikan sudah
sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa. Sebagai contoh, sebelum belajar
ajak siswa untuk menyanyi atau melakukan permainan-permainan edukatif yang
membuat siswa merasa sudah siap untuk menerima pelajaran. Bukan belajar karena
terpaksa.
Solusi
malas belajar kedua adalah dengan menanamkan dalam pikiran siswa bahwa mereka
mampu berbuat atau mempelajari sesuatu dengan baik. Berikan pendampingan dan
ingatkan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menstimulasi minatnya
pada pelajaran.
3.
Dorong siswa untuk aktif bertanya
Cara
agar tidak malas belajar yang paling mudah dan efektif untuk belajar adalah
aktif bertanya. Guru Pintar harus mendorong siswa untuk aktif bertanya. Buat
kelompok-kelompok diskusi yang dapat memberikan kesempatan semua siswa untuk
bertanya. Dengan bertanya, siswa akan memiliki pemahaman yang baik akan
pelajaran yang diberikan dan akan meningkatkan semangatnya dalam belajar.
Cara
menghilangkan rasa malas belajar berikutnya adalah dengan mengatur waktu
belajar yang efektif. Belajar secara terus menerus akan menguras tenaga
dan pikiran. Oleh karena itu, Guru Pintar harus merancang pembelajaran
dengan baik. Atur waktu untuk menjelaskan konsep dan mengerjakan tugas. Selingi
dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang dapat menurunkan ketegangan.
5.
Peka terhadap kondisi fisik dan psikis siswa
Kondisi
fisik dan psikis siswa sangat berpengaruh dalam belajar. Saat siswa dalam
kondisi fisik dan psikis yang segar, bebas dari rasa lelah, mengantuk, rasa
lapar, gangguan penyakit, rasa marah dan sebagainya, maka mereka akan lebih
siap untuk belajar. Misalnya, siswa dalam keadaan lesu dan tidak bersemangat
karena terlalu lelah karena baru selesai upacara. Maka Guru Pintar boleh
memberi waktu sejenak untuk beristirahat supaya fresh kembali.
Mengatasi
kemalasan dalam belajar siswa dapat dilakukan dengan memberikan reward. Jika
siswa merasa usahanya diakui dan dihargai, semangat belajarnya secara otomatis
akan meningkat. Misalnya, jika siswa mengerjakan tugas tepat waktu, maka mereka
akan mendapatkan poin atau bintang. Siswa yang memperoleh poin atau bintang
dengan jumlah banyak, mereka dapat menjadi ketua kelompok atau asisten guru.
Jadi reward tidak harus selalu berwujud benda ya.
3. Dampak anak
malas belajar
Belajar
menjadi salah satu tugas siswa yang harus dilakukan setiap hari. Namun, banyak
siswa yang malas untuk belajar dengan berbagai alasan. Padahal belajar akan
memberikan banyak manfaat. Sebaliknya, jika tidak kamu lakukan ada banyak
akibat malas belajar yang
bisa membuatmu rugi. Apa saja akibat itu?
Tidak
hanya bisa membantu kamu untuk mendapatkan nilai ulangan yang baik, belajar
juga bisa meningkatkan pengetahuan, membentuk sikap dan juga menanamkan konsep
maupun keterampilan. Melihat banyaknya manfaat dari belajar maka sangat rugi
jika tidak mau menjalankannya. Inilah beberapa akibat malas belajar yang tidak bisa
kamu sepelekan:
1. Mendapatkan
Nilai Rendah
Seperti
yang disebutkan diatas, jika kamu ingin mendapatkan nilai ulangan yang tinggi
maka harus rajin belajar. Apabila tidak mau belajar berarti harus siap
mendapatkan nilai rendah. Malas belajar tidak hanya berefek pada nilai ulangan
saja, tetapi juga nilai tugas-tugas sekolah. Ini dikarenakan tugas yang
diberikan guru tidak dikerjakan dengan baik.
Nilai
rendah yang didapatkan berkali-kali bisa membuat kamu tidak naik kelas. Selain
itu, juga berdampak kamu menjadi sulit diterima di perguruan tinggi impian.
Perlu diketahui jika nilai rapor menjadi salah satu syarat kamu bisa diterima
di perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN.
2. Kurang Ilmu dan
Pengetahuan
Bagi
sebagian siswa belajar merupakan aktivitas yang membosankan. Padahal,
sebetulnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan belajar sebagai
aktivitas yang menyenangkan. Menciptakan suasana belajar yang nyaman menjadi
suatu keharusan agar kamu lebih semangat belajar. Jika sudah semangat belajar
kamu akan menjadi siswa yang memiliki banyak ilmu dan pengetahuan. Ilmu dan
pengetahuan bisa diperoleh dengan membaca.
Rutin
membaca buku akan menghindarkan kamu dari siswa yang kurang ilmu dan
pengetahuan. Membaca buku juga bermanfaat untuk menstimulasi otak sehingga bisa
terhindar dari penyakit demensia, mengurangi stres, menambah kosakata, menambah
informasi dan sebagainya.
3. Mengecewakan
Orang Tua
Ada
banyak pengorbanan yang dilakukan orang tua demi bisa menyekolahkan anaknya.
Orang tua sudah banting tulang bekerja dan kamu harus membalasnya dengan rajin
belajar. Jika malas belajar, kamu akan mendapatkan nilai rendah bahkan tidak
naik kelas. Apabila hal ini terjadi tentu orang tua akan sangat kecewa.
Siswa
yang malas belajar juga akan membuat gurunya merasa kecewa. Kekecewaan yang
dirasakan guru karena merasa belum berhasil dalam mendidik siswanya. Oleh
karena itu, jadilah siswa yang rajin belajar.
4. Cenderung Lalai
dengan Tugas yang Diberikan
Dampak
buruk dari malas belajar itu nyata dan banyak contohnya. Salah satu akibat
malas belajar yaitu cenderung lalai dengan tugas yang diberikan guru. Rasa malas yang
dirasakan akan membuat kamu menjadi malas untuk melakukan aktivitas apapun,
salah satunya menjadi malas untuk mengerjakan tugas. Malas mengerjakan tugas
akan menjadi suatu kebiasaan sehingga seterusnya menjadi lalai dengan tugas
yang diberikan guru.
Sikap
malas ini akan membuat kamu menjadi orang yang tidak bertanggung jawab. Jika
hal ini terus terusan dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk dan berdampak
negatif. Tidak hanya tugas sekolah dari guru saja yang tidak dikerjakan tetapi
juga tugas dari orang lain.
5. Tidak Memiliki
Tujuan dan Motivasi
Dampak
negatif dari malas belajar selanjutnya, yaitu tidak memiliki tujuan dan
motivasi. Hal ini terjadi karena memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas
tanpa memiliki tujuan dan tidak tahu apa yang akan dilakukan setelah tugas itu
selesai. Dari sini diketahui jika orang yang malas hanya akan mengerjakan apa
yang menjadi tugasnya tetapi tidak memikirkan kualitas dari pekerjaan
tersebut.
Dalam
artian kamu hanya fokus dengan pekerjaanmu sendiri tanpa memperdulikan orang di
sekitarnya. Kebiasaan ini apabila dibiarkan akan membuat kamu menjadi
orang yang tidak bisa bekerja secara tim.
KESIMPULAN
Pendidikan sangat penting bagi anak-anak apalagi
memasuki dunia moderen, segala sesuatu pasti membutuhkan pengetahuan, oleh
karena itu sebagai guru sangat berperan untuk mengatasi anak yang malas
belajar. Dan kiranya sebagai siswa bisa mengerti betapa pentingnya pendidikan
itu, sehingga melalui hal tersebut dapat membantu siswa lebih semangat lagi
dalam belajar.
file:///F:/Bahasa%20Indonesia%20kelas-12/603-1151-1-SM.pdf
file:///F:/Bahasa%20Indonesia%20kelas-12/214-Article%20Text-587-1-10-20201024.pdf
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/cara-agar-siswa-tidak-malas-belajar
https://www.smadwiwarna.sch.id/akibat-malas-belajar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar